Translate

Inilah Alasan Kenapa Dilarang Menyalakan Ponsel di Pesawat!

Karena tergelitik ada yang nanya kenapa ga boleh menyalakan ponsel / handphone saat naik pesawat, ini nih jawabannya...

Seperti yang pernah gw bahas sebelumnya "Kenapa dilarang memakai ponsel saat di SPBU"
Bisa dilihat bahwa radiasi ponsel bisa saja menyalakan / memantik api, nah jika dalam pesawat kan tidak ada bensin tuh? kenapa tetap tidak boleh dinyalakan? Pesawat kecelakaan? menyalahkan mesin bobrok? menyalahkan pilot? bwahahahahaha lihatlah tulisan-tulisan ini.

Peringatan penting nih!

Ya itulah! radiasi / sinyal / frekwensi! itulah penyebabnya!
Memang dalam masa-masa sekarang banyak ponsel modern yang sudah bisa dibilang safety untuk pesawat tetapi tidak semua, apalagi di negara kita ini negara Indonesia... anda tahu sendiri banyak ponsel-ponsel murah beredar dan juga banyak ponsel-ponsel yang tidak jelas merk dan asalnya dari mana...

Dan masih tetap nekat menyalakan ponsel di pesawat? silahkan tanggung sendiri resikonya (ups... kalo pesawat celaka malah jadinya tanggung rame-rame euy), tapi sebelumnya coba kita simak artikel-artikel yang sudah gw kumpulkan tentang mengapa dilarang menyalakan ponsel di pesawat :

Sejak Anda menginjakkan kaki ke dalam sampai melangkah ke luar dari pesawat udara, HP Anda harus dimatikan. Mengapa ? Jelaskan saja bahwa komputer dan banyak peralatan pesawat ini banyak sekali bergantung kepada gelombang radio atau gelombang elektromagnetik untuk menjalankan berbagai tugas atau fungsi, termasuk berkomunikasi dengan menara kontrol, navigasi atau penerbangan, dan pengaturan udara di dalam kabin. Jika HP Anda tetap hidup, walaupun Anda tidak menerima atau mengirim SMS atau bertelepon, signal elektromagnetik HP tetap dipancarkan. Tujuannya adalah memberitahu komputer di jaringan selular bahwa HP dalam keadaan aktif dan dapat dihubungi. Karena itu, sebaiknya waktu check in petugas harus menanyakan apakah ada HP dan alat elektronik yang berada dalam bagasi dan jika ada apakah sudah dimatikan. Mengapa hal ini penting? Karena jika HP dan alat elektronik itu masih hidup tetap saja gelombang elektromagentik dipancarkan. Bahayanya sama dengan jika alat-alat itu dibawa penumpang ke kabin.

Tampang dan gaya sih kelihatan berintelektual, tapi nyatanya tidak mengerti arti dari aturan yang ada!

Sebelum pesawat bergerak ke landasan untuk take off dan waktu pesawat berjalan menuju apron setelah mendarat, pilot tetap berkomunikasi dengan menara kontrol. Alasan yang lain yang perlu dikemukakan adalah dalam kabin yang tertutup dengan padat dan simpang siurnya gelombang elektromagetik yang digunakan oleh komputer dan peralatan pesawat, sekian banyak HP penumpang yang dihidupkan dan dipakai untuk mengirim dan menerima SMS serta untuk bertelepon mengkibatkan semakin banyak gelombang elektromagnetik dapat terjebak dalam tubuh pesawat yang tertutup. Karena, gelombang elektromagnetik dapat terjebak dalam ruang tertutup yang penuh dengan logam, baik logam dalam pesawat dan logam yang ada dalam koper dan tas penumpang dan kargo. Gelombang yang terjebak ini mudah menyebabkan HP atau pesawat meledak. Karena itu, para peneliti gelombang HP melarang penggunaan HP karena dapat mengakibatkan HP atau pesawat meledak walaupun pesawat dalam posisi berhenti dan berjalan menuju ke landasan pacu atau dari landasan ke apron.

(sumber)
-----------

Contoh yang tidak baik!

Lagi nih...

Alat elektronik menjadi kemungkinan besar penyebab Pesawat Qantas Airlines yang mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu. Alat elektronik tersebut menyebabkan pilot kehilangan kontrol pesawat.

Hasil inverstigasi yang dilakukan oleh Komisi Penyidik Transportasi Australia (ATSB) mengungkapkan bahwa pilot dengan nomor penerbangan QF72 mengambil keputusan mendarat darurat setelah pilot kehilangan kontrol di ketinggian 37000 kaki. Dilaporkan akibat peristiwa itu 12 orang cedera serius dan 30 lainnya mendapat perawatan insentif dari pihak medis.

Pesawat jenis Airbus A330 ini melakukan pendaratan dengan selamat di lapangan terbang di Kota Exmouth di daerah Australia Barat. Pendaratan ini terpaksa dilakukan setelah pilot sulit melakukan kontak panggilan

“Dari data yang dihimpun diindikasikan setelah pesawat terbang naik pada posisi kira-kira 200 kaki dari level normal 37.000 kaki, pesawat tiba-tiba menukik dan turun 650 kaki selama 60 detik, sebelum kembali ke level normal,” beber ATSB.

Pihak investigasi mengatakan mereka telah melakukan pengecekan terhadap komponen pesawat. Dan pihaknya mendapati adanya salah satu alat elektronik yang membuat alat komunikasi pilot terganganggu.

Mereka pun meminta keterangan pada setiap penumpang, dengan pertanyaan yang sama yaitu “Kapan anda menggunakan komputer anda”. Bisa jadi di saat kejadian berlangsung ada salah satu penumpang pesawat yang sedang menggunakan komputernya.

Komputer dan Handphone memang sangat berbahaya bila dinyalakan di atas pesawat, bahkan sudah ada larangan penggunaan alat elektronik ketika pesawat tersebut sedang berada di ketinggian 3000 kaki.


Apa jadinya jika salah satu dari kumpulan peralatan ini ada yang nge-hang alias ngadat, dan celakanya itu adalah alat yang vital!

“Kita semua tahu bahwa sistem operasi elektronik semacam sistem navigasi udara sangat riskan jika terganggu dengan sinyal elektromagnetik,” Ucap Chris Zombolas, Direktur Teknikal Teknologi EMC.

Menurut laporan Reuters, Jumat (10/10/2008), Chris Zombolas menyatakan bahwa laptop dan telepon genggam menjadi pemicu utama kecelakan Qantas tersebut.

(sumber)
--------------
Again!

Entah butuh korban berapa banyak lagi, agar kita mematuhi bahwa dilarang menghidupkan / mengaktifkan handphone saat didalam pesawat. Karena sudah banyak sekali bukti kecelakan pesawat terbang yang disebabkan oleh kelalaian penumpangnya, yaitu mengaktifkan handphone ketika berada didalam pesawat.

Peraturan ini dibuat tentunya bukan karena alasan yang tidak kuat sebab menurut ASRS (Aviation Safety Reporting System) penggunaan Handphone, Portable Game dan sejenisnya dapat menyebabkan pesawat terbang mengalami gangguan seperti: Indikator HSI (Horizontal Situation Indicator) terganggu, Gangguan penyebab VOR (VHF Omnidirectional Receiver) tidak terdengar, Gangguan sistem navigasi, Gangguan frekuensi komunikasi, Gangguan indikator bahan bakar, Gangguan sistem kemudi otomatis, Gangguan arah kompas computer, Gangguan indikator CDI (Course Deviation Indicator). Sebagian besar hasil penyelidikan ini didapatkan oleh ASRS (Aviation Safety Reporting System) setelah banyaknya pesawat jatuh tanpa sebab yang jelas contohnya:

Pesawat Crossair dengan nomor penerbangan LX498 baru saja take-off dari bandara Zurich, Swiss. Sebentar kemudian pesawat menukik jatuh. Sepuluh penumpangnya tewas. Penyelidik menemukan bukti adanya gangguan sinyal ponsel terhadap sistem kemudi pesawat.

Sebuah pesawat Slovenia Air dalam penerbangan menuju Sarajevo melakukan pendaratan darurat karena sistem alarm di kokpit penerbang terus meraung-raung. Setelah diselidiki ternyata, sebuah ponsel di dalam kopor dibagasi lupa dimatikan, dan menyebabkan gangguan terhadap sistem navigasi.

Boeing 747 Qantas tiba-tiba miring ke satu sisi dan mendaki lagi setinggi 700 kaki justru ketika sedang final approach untuk landing di bandara Heathrow, London. Penyebabnya adalah karena tiga penumpang belum mematikan komputer, CD player, dan electronic game masing-masing (The Australian, 23-9-1998).

Sebagai bahan renungan coba kita pikirkan kenapa handphone begitu berbahaya jika diaktifkan didalam pesawat. Mungkin salah satu jawabannya adalah karena kekuatan pengiriman dan penerimaan signal dari handphone bisa mencapai BTS (Base Transceiver Station) yang berjarak kurang – lebih 30km. jadi coba bayangkan ketika pesawat sedang terbang dan ada handphone yang aktif itu artinya, pada ketinggian 20.000 sampai dengan 30.000 kaki, sebuah ponsel bisa menjangkau ratusan BTS yang berada dibawahnya dan akan menimbulkan gangguan seperti yang disebutkan diatas.

(sumber)
----------------
terakhir nih!

Saya sedih kalau teringat terbakarnya pesawat Garuda , GA 200 pada tanggal 7 Maret 2007, pukul 07.00 pagi, jurusan Jakarta-Yogyakartadi Bandara Adisucipto. Kejadian itu sungguh menyayat hati dan perasaan.

Kemudian saya teringat beberapa bulan yang lalu terbang ke Batam, juga dengan menggunakan pesawat Garuda. Di dalam pesawat duduk disamping saya seorang warga Jerman. Pada saat itu dia merasa sangat gusar dan terlihat marah, karena tiba-tiba mendengar suara handphone tanda sms masuk dari salah satu penumpang, dimana pada saat itu pesawat dalam posisi mau mendarat.

Orang ini terlihat ingin menegur tetapi tidak berdaya karena bukan merupakan tugasnya.

Langsung saya tanya kenapa tiba-tiba dia bersikap seperti itu, kemudian dia bercerita bahwa dia adalah manager salah satu perusahaan industri, dimana dia adalah supervisor khusus mesin turbin. Saat dia melaksanakan tugasnya tiba-tiba mesin turbin mati, setelah diselidiki ternyata ada salah satu petugas sedang menggunakan HP didalam ruangan mesin turbin.

Orang Jerman ini menjelaskan bahwa apabila frekwensi HP dengan mesin turbin ini kebetulan sama dan sinergi ini akan berakibat mengganggu jalannya turbin tersebut, lebih fatal lagi berakibat turbin bisa langsung mati.

Cerita ini langsung saya kaitkan dengan peristiwa diatas, kalau saya tidak salah mendengar mesin pesawat tiba-tiba mati pada saat mau mendarat. Mudah-mudahan peristiwa ini bukan akibat HP penumpang.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk masyarakat yang sering bepergian dengan pesawat.

(sumber)
----------------------
Pesan gw...
Udah deh... buat apa sih lebih mementingkan kesenangan sementara daripada nyawa anda? tahan diri lah... ga lama ini..., toh nanti juga kalau pesawat aman dan selamat anda bisa meneruskan lagi aktifitas / hobi anda yang sempat tertunda saat anda telah sampai ke tempat tujuan...
Labels: boleh tahu

Thanks for reading Inilah Alasan Kenapa Dilarang Menyalakan Ponsel di Pesawat!. Please share...!

4 Comment for "Inilah Alasan Kenapa Dilarang Menyalakan Ponsel di Pesawat!"

Info yang bagus, populerkan webmu di http://www.populerkan.com

saya gak ernah mematika hp tuh dlm kabin, bahkan saya pernah diajak naik pesawat duduk di kurdi kopilot krn pilotnya hanya 1, pilotnya bule, pinter, pesawatnya canggih krn bisa takeoff dan landing dengan autopilot, penuh perangkat komputer, tapi waktu saya tanya boleh pake hp gak, dia berkata boleh tuh, bahkan pilotnya juga ber HP ria saat diudara, kami terbang rendah makanya sinyal hp masih bisa didapat.
gak papa tuh.......pesawat gak ngadat tuh..............autopilot jalan bagus tuh, padahal di kokpit lho..........tempat display dan control berada................
bgmana itu coba.................PILOTNYA ORANG ASING LHO............pesawat tergolong baru sehingga pilotnya didatangkan langsung dari AMERIKA.............diindonesia baru pada belajar untuk dapat rating pesawat tipe ini.

klo pas pesawat yg bagus, n hpnya jg bagus, lha klo tau2 ada yg bawa hp jadul n pesawat jadul? knp g ambil amannya aja bro? kan ga tau pas lo lg apesnya kpn, seperti larangan klo make motor harus pake helm, lo gpp ga pake helm silahkan, tapi pas lo lg apes ya tnggung sendiri, nah klo dipesawat tanggung rame2, hehehe

Ya emang bahaya kalau menyalakan HP dipesawat...

Cari Artikel

Followers

Back To Top