WATFORD – Yi Fan benar-benar bocah jenius. Di usianya yang masih sepuluh tahun dirinya mampu melewati tes GCSE (untuk usia 15-16 tahun) dan ujian matematika AS-level dengan mudah. Dan, mendapatkan nilai tertinggi. Padahal pada umumnya usia peserta yang ikut dua kali umurnya. Fan juga berencana mengikuti ujian level A (setingkat mahasiswa) bulan depan.
“Yi mulai membicarakan pecahan ketika baru berusia tiga tahun. Gurunya menyadari pada tahun pertama kalau kurikulum yang ada tidak menantangnya,” papar ayah Fan, Mizi Fan, 46, yang juga dosen senior teknik sipil di Brunel University di London barat seperti dilansir Daily Mail, Selasa (01/12).
Putra dari pasangan Mizi dan Aihe ini tak hanya pintar dalam pendidikan. Dia tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi tes piano level tujuh dan baru memulai les seruling. Tahun lalu bocah yang belum mengetahui apa cita-citanya itu mampu mengalahkan lebih dari 100.000 anak dalam kompetisi matematika nasional SD. Kala itu pesertanya rata-rata berusia 11 tahun.
Kemampuan Fan yang di atas rata-rata membuat sekolahnya tak mampu lagi mengajarinya. Bahkan Kevin Sullivan, kepala sekolah Knutsford Choold di Watford, meminta tolong Alan Davies, profesor matematika dari Hertfordshire University untuk mengajarinya. Davies telah berpengalaman mengajari anak-anak berkemampuan khusus.
“Kami (pihak sekolah) membeli program komputer matematika yang bisa menantang bocah seusianya untuk beberapa tahun. Tetapi Yi menyelesaikannya hanya dalam beberapa sesi,” tutur Sullivan.
“Yi mulai membicarakan pecahan ketika baru berusia tiga tahun. Gurunya menyadari pada tahun pertama kalau kurikulum yang ada tidak menantangnya,” papar ayah Fan, Mizi Fan, 46, yang juga dosen senior teknik sipil di Brunel University di London barat seperti dilansir Daily Mail, Selasa (01/12).
Putra dari pasangan Mizi dan Aihe ini tak hanya pintar dalam pendidikan. Dia tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi tes piano level tujuh dan baru memulai les seruling. Tahun lalu bocah yang belum mengetahui apa cita-citanya itu mampu mengalahkan lebih dari 100.000 anak dalam kompetisi matematika nasional SD. Kala itu pesertanya rata-rata berusia 11 tahun.
Kemampuan Fan yang di atas rata-rata membuat sekolahnya tak mampu lagi mengajarinya. Bahkan Kevin Sullivan, kepala sekolah Knutsford Choold di Watford, meminta tolong Alan Davies, profesor matematika dari Hertfordshire University untuk mengajarinya. Davies telah berpengalaman mengajari anak-anak berkemampuan khusus.
“Kami (pihak sekolah) membeli program komputer matematika yang bisa menantang bocah seusianya untuk beberapa tahun. Tetapi Yi menyelesaikannya hanya dalam beberapa sesi,” tutur Sullivan.
Labels:
manusia jenius
Thanks for reading Yi Fan si bocah jenius. Please share...!
0 Comment for "Yi Fan si bocah jenius"