Berdesakan di Dukuh AtasJakarta - Polesan gincu warna merah muda sangat halus di bibir Foni (31). Rambut lurus seleher dibiarkan tergerai. Kulitnya putih, tinggi semampai. Bisa jadi, daya tarik itulah yang membuat Anton Susanto (32) nekat berlaku cabul di dalam bus TransJakarta koridor I (Blok M-Kota).
“Saya biasa naik bus TransJakarta,” ujar Foni pendek ketika ditanya wartawan di Mapolres Jakarta Selatan, Jl Wijaya II, Jakarta, Sabtu (5/6/2010). Foni mulai merasakan pelecehan saat mengantre tiket bus, lalu berlanjut ke dalam bus.
Si cabul Anton (berbaju putih)
Padahal, pakaian yang dikenakannya tidak menampakkan keseksian tubuhnya. Baju hem warna pink sopan. Celana kain panjang warna cream pun cukup longgar, tak memperlihatkan lekuk tubuhnya. Meski sudah berdandan sesopan mungkin, karyawati di daerah Jl Jenderal Sudirman ini masih saja diusili.
“Ini pertama kali dijahili,” ujar warga Grogol berwajah oriental ini. Perbuatan Anton padanya sungguh tak pantas.
“Ya, digitu-gitu. Pantat saya di pegang-pegang, diremas-remas. Nah, pas masuk halte Dukuh Atas, saya teriak,” kisahnya.
Atas ulah jahilnya, Anton harus berurusan dengan Polres Jaksel. Meskipun Foni enggan membuat laporan kepolisian, Anton harus membuat pernyataan di depan polisi untuk tidak akan mengulangi perbuatannya.
“Saya biasa naik bus TransJakarta,” ujar Foni pendek ketika ditanya wartawan di Mapolres Jakarta Selatan, Jl Wijaya II, Jakarta, Sabtu (5/6/2010). Foni mulai merasakan pelecehan saat mengantre tiket bus, lalu berlanjut ke dalam bus.
Si cabul Anton (berbaju putih)Padahal, pakaian yang dikenakannya tidak menampakkan keseksian tubuhnya. Baju hem warna pink sopan. Celana kain panjang warna cream pun cukup longgar, tak memperlihatkan lekuk tubuhnya. Meski sudah berdandan sesopan mungkin, karyawati di daerah Jl Jenderal Sudirman ini masih saja diusili.
“Ini pertama kali dijahili,” ujar warga Grogol berwajah oriental ini. Perbuatan Anton padanya sungguh tak pantas.
“Ya, digitu-gitu. Pantat saya di pegang-pegang, diremas-remas. Nah, pas masuk halte Dukuh Atas, saya teriak,” kisahnya.
Atas ulah jahilnya, Anton harus berurusan dengan Polres Jaksel. Meskipun Foni enggan membuat laporan kepolisian, Anton harus membuat pernyataan di depan polisi untuk tidak akan mengulangi perbuatannya.
Labels:
kriminal
Thanks for reading Pencabulan di Bus TransJakarta. Please share...!
1 Comment for "Pencabulan di Bus TransJakarta"
Walaupun pake karung goni tetep aja kalo pelakunya memang cabul ,engga terpengaruh dengan model pakaian korban.Cewe mestinya modal dan pinter dikit,beli senjata setrum.